Laporan Akhir

Click to enlarge

Click to enlarge

Daftar isi

Lembar pengesahan proposal …………………………………. 1

Daftar isi …………………………………………………………………. 2

 

Pendahuluan …………………………………………………………… 3

Latar Belakang ……..……………………………………………………… 3

Tujuan Kegiatan …………………………………………………………… 3

Manfaat Kegiatan ……….…………………………………………………….. 3

 

Metode Kegiatan ……………………………………………………. 5

Membuat Daftar Pertanyaan ………………………….. ………….. 5

Mendata Kemungkinan Narasumber ………………………………………….. 5

Melaksanakan Wawancara Sesuai Jadwal ………………………………………….. 5

 

Konsep …………………………………………………………………. 6

Konsep dan Solusi ………………………………………….. 6

 

Hasil Kegiatan …………………………………………………………7

Bentuk Kegiatan …………………………………………………………. 7

Pelaksanaan Kegiatan ………………………………………………….. 8

 

Penutup …………………………………………………………………….. 9

Refleksi Kelompok  ……………………………………………………… 9

Kesimpulan ……………………………………………………………….. 9

 

Lampiran ……………………………………………………………….. 10

Referensi ……………………………………………………………….. 10

 

BAB I ———————————–

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang

Dewasa ini, banyak sekali terdapat penyalahgunaan agama oleh pihak-pihak yang egois dan hanya mementingkan kelompoknya sendiri. Masalah-masalah tersebut terjadi karena kurangnya pemahaman agama masyarakat Indonesia, dan pada akhirnya mereka mempercayai hal yang salah. Lalu faktor selanjutnya adalah ‘ketaatan’ mereka pada aturan-aturan agama yang terlalu tanpa arah, dimana orang-orang hanya mengikuti hukum-hukum agama yang dihadapkan kepada mereka tanpa memahami agama itu sendiri. Agama di anggap sebagai rutinitas, status sosial, status KTP, dan bahkan sebuah paksaan dari lingkungan dan keluarga. Dalam kata lain, banyak orang yang hanya menjalankan perintah agama untuk formalitas belaka dan hal inilah yang menjadi pemicu perpecahan di berbagai negara yang didasari agama.

Lemahnya iman kita dalam memuluk agama dapat menjadi celah bagi gerakan terorisme sperti menanamkan paham radikalisme dalam diri kita. Sehingga membuat suatu paham garis keras yang dapat mengancam kerukunan antar umat beragama. Terlebih lagi jika kita mengingat kasus ISIS dan apa yang terjadi di Rohingya. Hal tersebut tidak akan terjadi jika manusia tidak salah dalam memahami ajaran agama dan menghayati nilai nilai di dalamnya.

  • Tujuan Kegiatan

Pada kesempatan ini, kami akan menanyakan pendapat beberapa tokoh-tokoh agama tentang topik ini. Selain itu, kami pun berharap bahwa hasil dari wawancara ini bisa menjadi referensi untuk masyarakat luas dan menyadarkan mereka akan pentingnya beragama dan mengamalkan nilai nilai religius di dalamnya. Hal ini sekaligus menjadi pendorong untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap orang lain terlepas dari semua perbedaan yang dimilikinya, dan juga dengan wawancara ini kami berharap dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama.

  • Manfaat Kegiatan

Wawancara tokoh agama yang merupakan kegiatan dari Mata Kuliah Character Building : Agama memberikan pengalaman dan membuka berbagai opini terhadap permasalahan dalam hidup beragama dan solusi mengatasinya berdasarkan tokoh agama yang kami wawancara.

BAB II —————————————

Metode Kegiatan

2.1 Membuat Daftar Pertanyaan

Sebelum mencari narasumber, kami terlebih dahulu menentukan tema untuk wawancara yang akan kami laksanakan. Tema yang kami pakai adalah kritik terhadap formalitas agama. Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan yang kami buat akan berhubungan dengan tema tersebut.

2.2 Mendata Kemungkinan Narasumber

Narasumber yang dimaksud adalah tokoh-tokoh agama yang akan kami wawancarai. Kami akan mencari tokoh-tokoh agama yang ada di sekitar daerah kami agar pelaksanaan wawancara tidak terhambat oleh jarak dari tempat tinggal kami. Selain itu, kami juga akan berusaha untuk mencari narasumber yang memiliki hubungan / berpengalaman dengan tema pertanyaan yang telah kami pilih sebelumnya. Bila kami pikir jumlah kemungkinan narasumber sudah cukup, kami akan segera meminta izin untuk mewawancarai mereka. Dari sana kami akan mendata kembali tokoh-tokoh agama yang dapat kami wawancarai, lalu kami akan mengatur dan menentukan jadwal wawancara dengan mereka.

2.3 Melaksanakan Wawancara Sesuai Jadwal

            Untuk wawancara, kami akan mengajukan pertanyaan sesuai dengan daftar pertanyaan yang telah kami buat. Karena anggota kelompok kami ada enam orang, maka masing-masing dari kami akan mengambil giliran dalam bertanya. Adapun dua dari kami yang akan bertindak dalam bidang dokumentasi foto/video dan dokumentasi secara tulisan.

BAB III ————————————
Konsep

Konsep dan solusi

Konsep Agama yang terdapat dalam wawancara ini adalah kami bisa melihat pandangan dan tanggapan atas topik dari tokoh – tokoh Agama yang berbeda. Dari sana kita bisa menyimpulkan bagaimana seharusnya sebuah masalah di atasi berdasarkan ajaran Agama masing – masing. Kerukunan umat beragama adalah hal yang sangat penting untuk mencapai kesehjateraan negri ini. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki begitu banyak keragaman seperti adat istiadat, budaya, ras dan juga agama.

Meskipun mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, terdapat agama lain seperti Buddha, Kristen, katolik, Konghucu dan Hindu yang di percayai masyarakat tanah air. Setiap agama tersebut pun memiliki ajaran yang berbeda, namun perbedaan tersebut tidak boleh menjadi alasan ketidakrukunan agama.

Di samping menjaga kerukunan , kita sebagai umat beragama harus dan wajib dalam menghayati pengajaran agama masing – masing. Agma bukanlah sebuah status sosial atau rutinitas belaka, tidak ada paksaan dalam beragama karena seseorang mengikuti agama dari hati. Sebuah krisis iman tersebut yang di namakan formalisme agama.

Dengan adanya hasil wawancara ini juga di harapkan dapat menuntun kita dalam berperilaku, menghayati ajaran nya dan bersikap atas sebuah masalah. Tentu hal ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat dunia atas nilai agama dan mengurangi tingginya angka formalisme agama di Indonesia.

BAB IV ————————————
Hasil Kegiatan

4.1 Bentuk Kegiatan

Kami melakukan wawancara kepada 3 tokoh agama yang berbeda. Masing – masing tokoh agama diberikan pertanyaan yang sama. Tempat pelaksaan wawancara pun dilakukan di tempat yang di sepakati oleh bersama. Sedangkan waktu disesuaikan dengan kesempatan yang bisa dilakukan oleh tokoh agama yang kami ajukan.

4.2 Pelaksanaan Kegiatan

Setelah menentukan tempat dan waktu janji temu dengan masing – masing narasumber, kami menyiapkan dan membagi tugas dalam menyusun pertanyaan – pertanyaan yang akan kami ajukan pada narasumber, menyiapkan peralatan yang dapat mendukung proses wawancara, dan menyiapkan diri kami masing masing. Ketiga narasumber memiliki lokasi dan waktu kegiatan yang berbeda – beda seperti yang tertera di bawah.

Tema diskusi: Formalisme Agama dan pengaruhnya bagi masyarakat

Pertanyaan :

1 . Bagaimana pendapat bapak/ibu terhadap seseorang yang hanya memandang agama sebagai status / kewajiban / formalitas belaka, seperti agama hanya status KTP dan tidak mendalami ajaran nya, hanya menjalankan aturan agama tersebut tanpa memahami hikmahnya?

2. Bagaimana pendapat bapak/ibu akan aksi dan paham radikalisme? apakah mereka menyalahkan artikan ajaran atau memang sangat kukuh akan ajaran agama ?

3. Menurut pandangan bapak/ibu apakah agama itu sebagai pemicu konflik apa tidak?

4. Menurut pandangan bapak/ibu, apakah mayoritas orang di indonesia menganut paham formalisme agama? Kalau ya, apa saran bapak untuk mereka?

Tempat dan waktu wawancara:

Wawancara 1:

  • Narasumber: Ustad Agus Masrukhin
  • Tokoh Agama: Islam
  • Waktu : Rabu, 18 Oktober 2017, (09.00 – 09.30)
  • Tempat : Musholla Binus Univiersity.

wawancara 2:

  • Narasumber: Pendeta Yohanes
  • Tokoh Agama: Kristen
  • Waktu : Minggu, 10 Desember 2017, (17.30 – 18.00)
  • Tempat : Wisma Achilles, Jl. kedoya selatan, Jakarta barat

Wawancara 3:

  • Narasumber: Ming Fu Fo Yen
  • Tokoh Agama: Buddha
  • Waktu : Senin, 11 Desember 2017, (13.30 – 14.00)
  • Tempat : Pusdiklat Buddhis Maitreyawira, Perumahan Taman Duta Mas Blok A8, Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta barat

BAB V ————————————
Penutup

5.1 Refleksi Kelompok

  • Arsen Davidson : “Meskipun setiap tokoh agama memiliki bentuk dan cara pandang berbeda dalam mengajarkan dan menyebarkan agama, sekali lagi saya di ingatkan bahwa meskipun begitu setiap agama tidak ada yang mengajarkan keburukan dan kejahatan. Setiap agama selalu menjunjung yang dinamakan kedamaian , karena damai itu indah.”
  • Ade Syahputra : “Setelah dengan adanya kegiatan ini, saya bisa tau bagaimana pemikiran para tokoh agama yang meiliki keyakinan berbeda – beda terhadap situasi yang ada di dunia saat ini. Kita harus selalu tetap positif dalam menjalani kehidupan dan membuat dunia lebih baik.”
  • Malvin Audriansyah Satriatama : “Seharusnya orang-orang tidak usah membawa agama pada masalah tertentu, dan tidak harus dibela juga. Perlu diingat bahwa agama merupakan sesuatu yang sangat sensitif.”
  • Rius Putrawidjaja : “Sebelum melakukan kegiatan ini saya memiliki pemikiran bahwa bagaimana jika dunia ini tidak memiliki agama? Apakah dunia ini akan lebih damai tetapi setelah mengikuti kegiatan ini pandangan saya mengenai agama berubah drastis dimana pertikaian antar agama bukanlah disebabkan agama tetapi orang-orang yang berkepentingan sendiri dengan mengatas namakan agama.”
  • Mochammad Rizaludin : “Kenapa di setiap agama selalu ada kekerasaan, diskriminasi, bahkan perang antara agama. Itu semua disebabkan oleh orang yang menganut agamanya bukan agamanya yang menuruh melakukan kekerasan, diskriminasi, bahkan perang.”
  • Zephania Isadora : “Setelah saya mendengar opini dari ketiga tokoh agama yang telah diwawancarai, saya sungguh merasa damai karena mereka semua menjawab sesuai ekspektasi saya dan mereka menjawab tanpa ada unsur diskriminasi. Semakin jelas terlihat bahwa agama itu memang ada untuk mengadakan persatuan, bukan perpecahan. Walau mungkin ada perbedaan pendapat antar satu umat beragama A dan umat beragama B, seharusnya kitab dan tokoh agama mereka mengajarkan untuk berdamai… bukannya menjadi fanatik yang hanya menjalankan agama untuk permukaannya saja (formalisme agama) namun tidak memahami dengan betul agama mereka sendiri.”

5.2 Kesimpulan

Kesempatan yang kami dapatkan kali ini sangatlah berharga karena kami bisa mendengar secara langsung pendapat dari tokoh agama yang berbeda – beda mengenai keadaan keagamaan di Indonesia saat ini. Berbagai masukan dan saran serta pendapat yang di berikan tokoh agama dalam menjawab setiap pertanyaan kami dapat memberikan sebuah adrenalin baru yang bisa menjadi pemicu untuk semangat baru dalam beragama. Sebagai contoh yaitu tentang pertanyaan kami terhadap formalisme agama sendiri, setelah mendengar jawaban langsung kami tahu akan buruknya keadaan tersebut dan merupakan hal yang sangat kritis terhadap perkembangan seseorang.

Karena sejatinya kita hanya akan mendapatkan kehidupan yang damai dan bertujuan di dalam agama. Agama lah yang membimbing kita dalam lika liku perjalanan yang akan kita hadapi, dan sikap yang mengabaikan agama merupakan hal yang sangat buruk karena itu berarti mengabaikan kehidupan nya sendiri. Oleh karena itu, kami berharap jawaban dan masukan yang telah kami dokumentasi kan dapat memberikan pencerahan pada beberapa orang.


Lampiran 1

  • Tokoh Agama: Islam
  • Waktu : Rabu, 18 Oktober 2017, (09.00 – 09.30)
  • Tempat : Musholla Binus Univiersity.
  • Peserta diskusi: Arsen Davidson, Ade Syahputra, Malvin Audriansyah S., Rius Putrawidjaja, Mochammad Rizaludin, Zephania Isadora.
  • Transkrip wawancara: GoogleDrive
  • Link video : https://youtu.be/ceTrSE72YL4

Foto Kegiatan –

Lampiran 2

  • Tokoh Agama: Kristen
  • Waktu : Minggu, 10 Desember 2017, (17.30 – 18.00)
  • Tempat : Wisma Achilles, Jl. kedoya selatan, Jakarta barat
  • Peserta diskusi: Arsen Davidson, Ade Syahputra (Tidak Hadir), Malvin Audriansyah S., Rius Putrawidjaja, Mochammad Rizaludin, Zephania Isadora.
  • Transkrip wawancara: GoogleDrive
  • Link video : https://www.youtube.com/watch?v=qSKSZ_d_2vE

 

Foto Kegiatan –

Lampiran 3

  • Tokoh Agama: Buddha
  • Waktu : Minggu, 11 Desember 2017, (13.30 – 14.00)
  • Tempat : Pusdiklat Buddhis Maitreyawira, Perumahan Taman Duta Mas Blok A8, Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta barat
  • Peserta diskusi: Arsen Davidson, Ade Syahputra, Malvin Audriansyah S., Rius Putrawidjaja, Mochammad Rizaludin, Zephania Isadora.
  • Transkrip wawancara: GoogleDrive
  • Link video : https://www.youtube.com/watch?v=-F9WLfw7W8c

 

Foto Kegiatan –

Lampiran Video

Islam : https://youtu.be/ceTrSE72YL4

Kristen : https://www.youtube.com/watch?v=qSKSZ_d_2vE

Buddha : https://www.youtube.com/watch?v=-F9WLfw7W8c

Referensi

http://www.terang-sabda.com/2008/04/formalisme-agama.html

https://www.antaranews.com/berita/57593/masyarakat-masih-terjebak-formalisme-agama

DEMAM FORMALISME AGAMA